daftarkan

generalbanner

cari disini

Sunday, December 14, 2008

Sepatu Sandal

Seperti biasa malam itu Toni pergi ke masjid seberang desa dengan jalan kaki. Setelah selesai sholat dia akan mengambil sepatu sandalnya, ternyata sepatu sandalnya tidak ada. Tonipun spontan melihat sandal orang lain yang dipakainya dan ternyata dari kejauhan Toni melihat sepatu sandal miliknya yang telah dipakai orang. Toni berteriak,” Hai, itu sandal siapa?’’ mendengar teriakan Toni, yang memakai sandal Toni, sepotan orang itu lari terbirit – birit.
Apes nasip Toni hari itu, Toni harus berjalan ke rumah tanpa alas kaki, walaupun ia harus menahan sakit kakinya, karena menginjak kerikil dalam perjalanan pulang. Sesampai dirumah Toni terkejut bukan kepalang. Sepetu sandal miliknya ternyata sudah ada didepan pintu rumahnya. Toni segera membuka pintu dan Tonipun lebih terkejut lagi karena orang yang mengambil sepatu sandal miliknya bersama dengan adik perempuan Toni yang baru ngobrol.
Sepontan Toni langsung mengusir orang tersebut dan berkata.” Tidak tahu malu udah mengambil sepatu sandal milikku mau mengambil pula adikku, kuarang ajar.” Mendengar perkataan Toni orang itu tertunduk malu dan lari terbirit – birit.

Wednesday, November 26, 2008

Kaos Kaki Penyelamat

Seperti biasa menjelang lebaran tiba Nardi mudik pulang kampung. Pagi - pagi benar Nardi mempersiapkan segala perlengkapan, baik pakaian, oleh - oleh untuk oarangtua dan tak kalah penting trik menyimapn uang supaya tidak kecopetan. Uang yang ia kumpulkan dari bekerja bertahun - tahun ia taruh di kaos kaki miliknya.
Setelah dirasa semua perlengkapan untuk mudik udah beres. Berangkatlah ia menghampiri bus, yang kebetulan rumah kos Nardi dekat dengan terminal. Naiklah Nardi dibus Jurusan Yogyakarta, dimana ia dibesarkan di kampung halaman. Karena perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta cukup jauh, Nardipun terkantuk - kantuk dalam perjalanan.
Waktu cepat berlalu Nardipun sampai ditempat tujuan dan ia mengambil uang dikaos kaki untuk membayar ongkos bus tersebut.
Pak sopirpun terbengong - bengong melihat tingkah Nardi yang mengambil uang di kaos kakinya. Nardi segera memberikan uang itu pada pak sopir, tetapi apa yang terjadi setelah menerima uang dari Nardi, pak sopir menutup hidungnya dan segera megembaliakn uang itu pada Nardi karena uang itu kumal, lecek dan bau ampek yang berasal dari kaos kaki Nardi, yang mungin udah lama tidak dicuci. Setelah menerima uang dari pak sopir yang tidak mau menerimanya, dan bus itu pergi, Nardi sepontan tertawa cekakaan. Dalam hatinya berkata, " kalau begini terus bisa hemat ongkos perjalanan he...hee."

Monday, November 24, 2008

Kado Ulang Tahun

Di siang hari saat istirahat kerja, aku ngobrol dengan temanku. Dia menceritakan tentang anaknya yang mendapat undangan ultah temannya, dengan memberikan undangan secara memdadak, sepontan saja setelah pulang kerja ganti pakaian, minum langsung pergi dengan anaknya ke sebuah toko kado.
Setelah lama memilih - milih tibalah pilihan tas cantik sebagai kado, dan tak lupa sampul kado dibeli pula dengan gambar - gambar yang lucu. Setelah apa yang ia beli sudah didapat, maka kembalilah ia kerumah langsung membuka bungkusan tas tadi, segera ia membungkusnya dengan kertas kado. Dengan hati - hati ia melipat kertas kado itu dan memberi selotip sebagai perekatnya.
Tiba saatnya tinggal merapikan sisa kertas kado tadi dengan gunting. Tapi apa yang terjadi, seperti terasa ada yang mengganjal yang ia potong dengan suara," krek. Dalam hati teman aku bertanya, " apa ya ?" secara bergegas ia membuka lagi kado tersebut yang menjadi tanda tanya tentang suara tadi dan ''oh" kata pertama yang keluar dari mulutnya yang ia lontarkan sambil memegang keningnya, ternyata tali tas cantik tadi terpotong. Mendengar cerita tadi aku tertawa cekakaan. Iapun kembali ngacir untuk membeli tas itu lagi. Kasian deh lho.......

Monday, August 25, 2008

Tangisan Telur Ceplok

Saat aku nonton TV tiba-tiba anakku Bintang yang berumur 4 tahun ingin dibuatkan telur ceplok, katanya.”Pak makan pakai telur ceplok .“ Jawab aku ,”ya bapak buatkan.” Bintang aku gendong dan aku dudukkan di tempat duduk di dapur.
Aku siapkan tempat penggorengan, minyak goreng, telur, dan garam. Kompor gas aku nyalakan, minyak goreng aku tuangkan, telurpun aku masukkan, dan tiba waktunya telur akan aku balik ternyata telur itu lengket dan jadilah telur orak – arik alias potong- potong end tidak bundar, dalam batinku moga – moga bintang bisa menerimanya.
Setelah telur potong – potong tadi sudah masuk, aku taruh di piring dan aku berikan pada anakku Bintang. Melihat telur yang terpotong – potong tadi Bintang berbicara padaku”. Pak telurnya kok tidak bundar .” Bintangpun menangis keras.” Karena mendengar tangisan Bintang, aku jadi panik karena telur tadi tinggal satu – satunya yang aku punya.
Mendengar tangisan Bintang Bude datang dan menanyakan ada apa ?” akupun menjelaskan pada bude, bahwa telur yang aku masak lengket jadi terpotong potong. “ Celetuk bude “nyala api gas mungkin kebesaran “.
Bude akhirnya memberitahu Bintang,”dah jangan nangis bude gorengkan lagi.” Mendengar perkataan bude tadi Bintangpun tidak menanggis, karena telur ceplok yang ia harapkan sudah didapatkan. Bude tertawa cekakak atas peristiwa Bintang tadi.

Wednesday, August 20, 2008

Mencari Jodoh Lewat SMS

Disore hari Ana sedang duduk dikursi ruang tamu sambil mengerjakan pekerjaan kuliahnya, sambil mendengarkan acara radio mengenai kontak jodoh lewat sms. Tiba – tiba terdengar suara bell pintu berbunyi, Anapun membuka pintu, ternyata Susi teman kuliah Ana yang datang. Mereka berdua duduk sambil mengerjakan pekerjaan kuliah. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan kuliah Ana dan Susi ngobrol mengenai kreteria lelaki idaman. Ana menanyakan pada Susi kira – kira seperti apa cowok idamannya itu. Susipun menjawab.”Cowok idaman aku?’’kulit hitam manis, pandai berenang dan berkumis tipis.
Ana memberi inisiatif pada Susi untuk mencoba mencari jodoh lewat sms yang kebetulan Ana punya nomor telepon kontak jodoh lewat sms yang didengarnya lewat radio, Susipun setuju akan inisiatif Ana. Susi akhirnya sms dengan kreteria lelaki idamannya. Setelah sms terkirim rasa hati penasaran, siapa nama cowok itu, dan saat itu juga terdengar suara balasan sms masuk dari hp Susi yang isinya.” Selamat anda telah mengikuti program kontak jodoh lewat sms, kreteria cowok yang anda inginkan bernama anjing laut, alamat Kutup Utra.”
Setelah membaca sms tersebut Susi marah – marah, “ masak disuruh pacaran sama anjing laut.” Anapun menjelaskan pada Susi sambil senyam – senyum .“ Memang ada benarnya juga seperti kreteria cowok idaman kamu, kulit hitam manis, pandai berenang dan berkumis tipis.”
Ana dan Susi akhirnya tertawa cekakak dengan kejadian yang dialami lewat kontak jodoh sms itu.

Tuesday, August 19, 2008

Gara - Gara Resliting Celana Rusak

Siang itu seperti biasa banyak pekerjaan di kantor menumpuk, tiba – tiba terdengar suara hp aku. Setelah aku buka ternyata sms dari teman aku cewek. Dia sms yang isinya. “Di, tolong belikan peniti, resliting celanaku rusak.” Akhirnya aku keluar, menuju warung kelontong di depan kantor tempat aku kerja. Setelah mendapatkan peniti, aku temui teman aku itu.
Ketika aku temui dia duduk sambil senyam –senyum tersipu malu dan menutupi resliting celananya dengan tasnya. Karena di tempat kerjanya itu banyak teman, supaya tidak malu aku berikan peniti penyelamat itu dengan lipatan kertas, supaya tidak menjadi pertanyaan teman – temanya.
Tepat pukul 13.30 Wib, waktu pulang kerja, aku hampiri dia untuk pulang bersama, ternyata dia masih duduk terjaga, masih tetap pada posisi semula, menggunakan tas untuk menutupi resliting yang rusak itu. Pikir aku mungkin menunggu teman – teman yang lain pulang, biar sepi dan dia bisa bereaksi untuk membenahi celananya yang rusak itu.
Keesokan harinya, karena penasaran aku tanyakan kejadian sebenarnya. Teman aku menceritakan bahwa kejadian itu bermula di kamar mandi wanita, setelah selesai buang air kecil, maksud hati ingin menutup resliting celana, namun yang terjadi tiba – tiba rislitingnya rusak, dan karena kendor celana tersebut dan grogi celananya mlorot kebawah. Untung aja kejadian itu masih di ruang kamar mandi wanita, kalau kejadian itu terjadi di tempat umum bisa berabe.

Berlatih Bela Diri

Disore itu seperti biasa Bajra berlatih beladiri. Kali ini Bajra belajar pukulan jarak jauh, untuk melatih pukulan itu Bajra menggunakan pohon sebagai sasarannya. Dengan posisi kuda – kuda, menarik nafas dan konsentrasi Bajra bersiap untuk memukul sasaran. Pukulan jarak jauh dilontarkan mengenai pohon yang ada dihadapannya.
Robohlah pohon dengan pukulan jarak jauh itu. Bajra merasa gembira, karena pukulan jarak jauh yang ia latih selama ini membuahkan hasil. Tiba – tiba dari arah kejauhan terdengar suara keras memanggil. Ilmu berlari cepat diterapkan Bajra menuju arah teriakan itu, ternyata yang berteriak tadi adalah gurunya. Bajra menanyakan pada gurunya maksudnya apa sampai berteriak –teriak, ternyata yang berteriak – teriak tadi adalah gurunya.
Bajra menanyakan pada gurunya maksud apa sampai berteriak – teriak. Guru Bajra menjelaskan pada Bajra bahwa maksudnya adalah pelajaran tambahan yaitu ilmu kebal. Mendengar penjelasan gurunya Bajra dengan posisi kuda – kuda, tangan mengepal, konsentrasi, tarik nafas keluar nafas, dan tiba - tiba terdengar suara dut, dut, dan gurunya langsung nyeletuk . “ Suara apa tadi, kok ada baunya, baunyapun tak enak. “
Bajarpun dengan muka pucat , nyengir dan tertawa mengtakan pada gurunya. “Suara kentut aku guru !.” Gurunyapun mengatakan ?’’ dasar murid bandel.!” Bajra mulai lagi dengan berlatih, dengan teknik tarik nafas, keluar nafas dan konsentrasi,” Gurunya mengatakan bersiap – siap ya, dengan mengambil satu genteng untuk mengetes ilmu kebal itu, dipukulkanya genteng tadi dikepala Bajra.” Brak, suara genteng mengenai kepala Bajra, gentengpun pecah seketika.

Guru Bajra berbicara pada Bajra “ Kamu tidak apa – apa?’’ Jawab Bajra “ tidak apa – apa!’’Guru Bajra berbicara lagi “ kali ini kita haru pegi, “ Jawab Bajra “pegi kemana guru!’’ kerumah sakit jawab gurunya .“ Celetuk Bajra emangnya siapa yang sakit “ jawab gurunya “ ia kamu itu!’’ kepalamu berdarah kena tempaan genteng tadi, untung Cuma

Friday, August 8, 2008

Aku Ikut….!!!

Sebuah keluarga kecil, ayah ibu dengan seorang anak yang masih kecil sebut saja Joni tinggal di rumah mungil. Dan mereka tidur dalam satu kamar. Suatu malam saat sang ayah ibu ingin melakukan rutinitas suami istri, untuk memastikan anaknya sudah tidur, si ayah memanggil : “ Joni.” Dan Joni menjawab : “ya ayah “ . Hal itu diulangi berkali – kali, Joni selalu menjawab setiap kali dipanggil ayahnya. O berarti anaknya belum tidur, dan mereka menunggu sampai larut malam sampai benar - benar yakin anaknya sudah tidur. Dipanggilnya sekalilagi..” Joni..’ ternyata anaknya masih menjawab. Jengkel karena anaknya belum tidur, Joni dimarahi ayahnya.
Joni bingung dan keesokan harinya ia bercerita pada gurunya, “ Bu guru mengapa tadi malam ayah saya marah – marah cuma gara – gara saya menjawab setiap kali beliau memanggil saya ? Saya jadi binggung”. Ibu guru berkata, “ Ya sudah, coba lain kali kalau dipanggil kamu diam saja, tidak usah menjawab, mungkin ayah kamu tidak marah, “.”baik Bu Guru!”, jawab Joni.
Pada malam berikutnya suami istri itu mencoba lagi, dipanggilnya anaknya, “ Joni..? Joni diam saja tidak menjawab. Suami istri itu mengambil kesimpulan bahwa anaknya sudah tidur, dan merekapun segera melakukan hubungan suami istri. Saat sudah mencapai puncak, sambil terengah – engah suami berkata pada istrinya, “ya..ya.ayo Bu…aku sudah mau keluar….!” Sang istri juga berkata, “ya..ya..Pak aku juga…”. Tiba – tiba anaknya berteriak, “ Aku ikut! Aku ikut pergi jangan ditinggal…..”Suami istri tersebut terbengong – bengong malu, ternyata anaknya belum tidur, dan berteriak ingin ikut karena dikira ayah dan ibunya pergi keluar.

Tuesday, August 5, 2008

Baju Wasiat

Seorang bapak yang sakit – sakitan pernah berpesan pada putra kesayangannya . “ Nak, jika suatu saat bapak meninggal nanti, bapak ingin mengenakan baju yang bapak simpan di almari di tumpukan paling bawah”.
Si anak mencoba menghibur bapaknya.”Ah……bapak jangan berkata begitu, hidup mati seseorang Tuhan yang menentukan. Kita banyak berdoa saja kepadaNya, semoga kita selalu dalam lindunganNya.” Dan benar saja, bapak tersebut berangsur – angsur sembuh dan sehat kembali.
Tibalah saatnya anaknya harus pergi merantau untuk bekerja di luar kota. Waktu terus berlalu, bapak itu menjadi tua dan akhirnya meninggal. Mendengar kabar tersebut, si anak sangat sedih dan berpesan dalam telepon, “ ya, aku akan segera pulang. O ya bapak pernah berpesan padaku, kalau Beliau meniggal, Beliau ingin mengenakan bajunya yang di tumpukkan paling bawah di lemari, tolong dikenakan ya!”
Setibanya di rumah, alangkah terkejutnya si anak melihat jenasah ayahnya. Di dalam peti terbaring jenasah ayahnya dengan mengenakan baju “ Pramuka “!!! Seseorang kerabat mendekatinya dan berkata,” Pesanmu di telepon kemarin sudah kulaksanakan, bapakmu ingin mengenakan baju di tumpukan yang bawah di lemari, dan ternyata baju itu adalah baju Pramuka, rupanya Bapak ingin ikut jambore disana …. !!??

Thursday, July 24, 2008

Trik Mencetak Gol

Di sore hari pemain sepak bola indonesia, sebut saja Ruri, sedang makan di restoran. Di tempat itu banyak pembeli, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Ruri masuk di restoran tersebut dan duduk di kursi dan meja bundar. Pelayan datang menghampiri Ruri dan berkata, “ mau pesan apa ?“ Ruri menjawab.” Pesan mie goreng dan minum soda gembira ’’. Sambil menunggu Ruri mengamati pengunjung yang meninkmati hidangan restoran itu, dan dari pintu utama datang rombongan turis masuk dengan membawa barang – barang, karena banyaknya ia membawa barang, ada barang yang tersangkut pintu dan jatuh.
Dari arah samping tiba – tiba ada anak –anak datang dan mengambilkan barang orang tersebut yang terjatuh, dan orang itu membungkukkan kepala sampil mengucapakan terimakasih. Anak itu dengan sepontan juga membungkukkan kepalanya seperti orang asing itu. Melihat kejadian itu Ruri geli, dalam hatinya ia berkata. “ ya memang adatnya orang Jepang kalau berterimakasih pakai membungkukkan kepala “.
Datanglah pelayanan restoran tadi, menghampiri Ruri dan memberikan makanan dan minuman yang dipesannya. Setelah selesai makan Ruri pulang dengan perut kenyangnya, Karena keesokan harinya akan ada pertandingan sepak bola melawan Jepang. Ruri memanfaatkan untuk istirahat. Pagi kira – kira pukul 07.00 WIB Ruri berangat menuju stadion sepak bola, disana sudah menunggu teman – teman dan pelatihnya. Seperti biasa sebelum pertandingan para pemain dianjurkan untuk pemanasan dulu. Peluit dari wasit berbunyi, menandakan pertandingan akan dimulai. Ruri bersama teman – teman berjalan menuju tengah lapangan dan tiem dari kesebelasan Jepangpun juga berada ditengah lapang. Tepuk meriah dari penonton sangat ramai. Wasit sedikit memberikan peraturan permainan pada kedua kesebelasan.
Usai wasit memberi peraturan, permainanpun dimulai. Kedua kesebelasan saling mengeluarkan teknik dan trik melakukan serangan untuk mencetak gol. Babak pertama udah usai dan dilanjutkan dengan babak kedua, kali ini kedua kesebelasan dalam melakukan serangan lawan kelihatan lambat. Waktu menunjukan kurang 15 menit pertandingan usai, dan tendangan sudut dilakukan oleh tim indonesia dan dilakukan oleh no punggung 9 dan apa yang terjadi bola tadi mengenai tangan kesebelasan jepang di garis finalti, terjadilah finalti yang diwakili salah seorang kesebelasan indonesia kali ini akan dilakukan oleh Ruri no punggung 10.
Dengan hati berdebar Ruri mempersiapkan tendangan finalti dihadapan kiper jepang.

Ruri diam sebentar sambil merenung dan dari renungan tadi dia menemukan ide dari anak yang dilakukan direstopran. Peluit dari wasit dibunyikan sebelum menendang trik jitu dari anak tadi dilakukan dengan membungnkukkan kepala dan kiper tadi juga membungkukkan kepala. Disaat kiper membungkukan kepala tendangan dilontarkan oleh Ruri dengan kuat dan terjadilah gol…golll. Sorak tepuk penonton diberikan, dan sebetar kemudian terdengarlah peluit tanda pertandingan usai yang dimenagkan oleh kesebelasan indonesia.

Sunday, July 20, 2008

Penasaran Dengan Bakso

Suatu siang sepulang lapangan karena capek berjalan menyusuri perbukitan, Deta sempat melihat warung bakso dan soto yang terletak dipinggir jalan antara berbah – ring road selatan. Ada yang membuat saya tertawa keras, karena tulisan yang terpampang di depan warung tersebut, secara garis besar tertulis demikian : Jual soto dan Bakso Pak Heru mantan pak Marto.
Setelah usut punya usut, Deta penasaran untuk mengetaui maksud tulisan yang terpampang, akhirnya Deta beranikan diri untuk menanyakan maksud tulisan itu pada pedagang klontong yang kebetulan tidak jauh dari penjual bakso tersebut.
Permisi bu, mau tanya maksud tulisan penjual bakso dan soto itu apa ya bu ? jawab ibu tadi dengan lirih, maksudnya begini nak, Pak Marto itu penjual Bakso dan soto terkenal yang ada di Yogya, baksonya terkenal enak dan Pak Heru itu mantan karyawannya. Karena pak Martonya baksonya enak secara tidak langsung yang jualan mantan karyawan pak Marto, tentunya baksonya juga uenak tenan.
Deta mengucapkan terimakasih atas penjelasan ibu tadi, karena penasaran iapun mampir di warung pak Heru, dan ternyata setelah Deta makan dan cicipi baksonya memang uenak tenan. Siapa dulu yang buat bakso! mantan karyawan pak Marto

Muka Belepotan

Saat itu aku dan teman – teman sedang mengadakan pekerjaan pengukuran tanah. Saat CV tempat aku kerja mendapat job pekerjaan itu. Lokasinya didekat persawahan dan pohon tebu. Panas terik matahari menyengat menerpa tubuhku membuat keringat menetes di muka wajah aku.
Tahap demi tahap pekerjaan yang kami kerjakan bersama – sama sudah hampir selesai. Menjelag sore cuaca mendung dan sesat itu juga terjadi hujan sangat deras. Pekerjaan terpaksa kami hentikan dan kami rombongan berteduh di rumah penduduk. Sambil menunggu hujan reda kami manfaatkan untuk menghitung pekerjaan tersebut.
Setelah hujan reda kami sepakat untuk tidak melanjutkan pekerjaan tersebut. Kami memutuskan utuk pulang ke kantor CV. Barang – barang perlengkapan pekerjaan seperti rambu, teodolit dan lain – lain kami masukan dalam mobil. Kamipun masuk kedalam mobil itu dan apa yang terjadi mobil yang akan dijalankan teryata terjerembab dalam lumur akibat hujan yang membasai permukaan tanah.
Kami semua keluar dan mendorongnya dengan posisi kedua teman aku mendorong disebelah samping dan aku dibelakang ban mobil tersebut. Dengan dorongan ternyata mobil tersebut tidak bergerak sedikitpun. Kamipun memutuskan dengan teknik sambil mendorong mobil dihidupkan. Kamipun segera memulai teknik tersebut dengan posisi masing – masing menungging, kali ini kami menggunakan aba – aba 1…2…3.. dengan berteriak keras dan yang apa yang terjadi mobil ternyata bisa keluar dari jebakan lumpur sedangkan aku sendiri, seluruh tubuh dan muka aku terkena lumpur basah. Belepotanlah jadinya muka aku. Teman – teman aku tertawa terbahak – hahak melihat muka aku yang belepotan.
Dalam hati aku dongkol, dasar teman – teman tidak tahu diri !. Akhirnya aku ke tempat rumah penduduk yang terdekat untuk meminta ijin memakai kamar mandi, tapi apa yang terjadi orang yang punya kamar mandipun tertawa melihat muka aku yang belepotan. Aku pun cuwek aja, langsung kekamar madi dan membersihkan mukaku dengan air bersih. Setelah semuanya bersih aku langsung menuju mobil, bersama teman -teman untuk pulang ke kantor. Mobil baru berjalan kurang lebih 500 km, tiba – tiba dari belakang ada teriakan orang yang naik kendaraan roda dua. Orang itu berteriak berhenti..berhenti, dan mobilpun berhenti, aku keluar dari mobil dan menghampiri orang tersebut dan betanya? ada apa mas ! orang tadi menjawab : ini dompet mas, ketinggalan di kamar madi. Jawab aku : terimakasih ya mas, maksih banyak. Jawab orang itu sama – sama.
Aku segera masuk ke mobil dan temanku bertanya pada aku ada apa tadi? Jawab aku, orang tadi memberikan dompet aku yang ketinggalan di kamar mandinya. Teman aku nyeletuk : ternyata masih ada ya orang yang baik dan jujur.

Friday, July 18, 2008

Tak Jadi Kawin

Pak Olin dan bu Olin mempunyai anak muda sebut aja Cana. Cana merupakan anak tunggal dari kedua pasangan tersebut namun sayang dari ketampanannya dia mempunyai kekuarangan dalam bicara alias gagu karena cacat sejak lahir. Cana seorang pemuda yang rajin dan pekerja keras, dia membuka usaha jehit, pelanganya udah banyak, baik laki – laki maupun perempuan.
Dia mempunyai pacar namanya Rere keduanya saling dimabuk cinta. Karena udah berpacaran lama hubungan merekapun diketahui oleh kedua orang tua Rere. Orang tua Rere sempat menanyakan pada Rere tentang hubungan keseriusannya. Pada dasarnya orang tua Rere menyetujui asalkan Cana tidak gagu.
Rere datang ke rumah Cana mereka berdua membicarakan hubungan mereka, seperti yang diminta orang tua Rere. Rere menjelaskan pada Cana yang pada dasarnya kedua orang tua Rere setuju kalau Cana tidak gagu. Walaupun agak tersinggung Cana menyabarkan diri untuk tetap tegar.
Rere dan Cana tidak putus asa mereka berdua berusaha mencari dokter utuk mengobati gagu yang diderita Cana. Tetangga kampung memberitahu pada Cana bahwa di kampung seberang ada dokter yang bisa mengobati penderita gagu.
Dengan semangat membara rawe – rawe rantas malang – malang putung kedua sijoli langsung menuju rumah dokter tadi dengan gegap gempita.
Sampailah Cana dan Rere kerumah dokter tadi. Di depan rumah dokter tadi banyak pasien yang ngantri untuk disembuhkan pak dokter. Cana dan Rere kebetulan dapat nomor antrian 103, dalam hati merasa dongkol karena harus ngantri lama. Tapi karena semangat ingin sembuh, hal itu tidak menjadi masalah. Antrian demi antrian terlewati dan tibalah giliran Cana. Cana akhirnya mengetuk pintu ruang dokter bunyinya duk , duk , duk, dokter mempersilahkan masuk.
Dokter tadi bertanya pada Cana, sakit apa mas? Jawab Cana Sa. Sa . kit. Ga .ga. gu. Oo sakit gagu jawab dokter. Jawat Cana i.i.i ya. Kemudian dokter tadi memberikan formula hijau obat ramuan dokter yang manjur, doketer tadi menyuruh Cana meminun formula itu. Setelah itu doketer mengetes suara Cana. Dokter tadi memberi perintah bunyikan “ aku bisa ”. Kemudian Cana membunyikan suara A . a.a.a. ku, bi. bi. sa. Dokter tadi sekali lagi menyuruh cana bunyikan keras – keras kata tadi , dengan bentakan dari dokter Cana berbicara dengan suara keras “ Aku Bisa “, sekali lagi sela dokter “ aku bisa “, aku bisa, dengan gembira Cana meloncat – loncat kegirangan dan meninggalkan tempat dokter tadi untuk segera menemui Rere. Cana berlari menemui Rere. Rere aku sudah bisa bicara normal teriak Cana keras – keras, keduanya berpelukan mesra dengan keharuan.
Karena merasa gembira Cana lupa membayar biaya dokter, Cana kemudian masuk dan menanyakan biaya pada dokter. Berapa pak biayanya ? dokter tadi menjawab 20 juta. Mandengar jawaban dokter tadi Cana menjadi pucat, gemetar dan shok, be. be. ra. Pa pak bi. bi .a .ya nya. Du.du…wa…pu…luh…ju.ta. …Ta..ta.pi . sa ya. Ko.ok. ja. ja. Di. Ga. Gu.. lagi. Be be rar ti. Ti ti dak ba .. ba yar..yar….ka. ..n
Jawab dokter tadi: ya sudah kalau kamu gagu lagi ya tak jadi bayar ya tidak apa- apa.Canapun keluar menghampiri Rere dan mengatakan padanya bahwa dia gagu lagi. Dan akibatnya rencana untuk menjadikan Ree sebagai istrinya kandas ditengah jalan karena Ga…ga…gu…

Monday, July 14, 2008

Ngerjain Pacar

Di malam itu aku dan teman – teman sedang berlatih koor.
Kira – kira pukul 19.00 WIB, aku dan teman – teman berlatih dengan semangat membara dari suara sopran, alto, tenor dan bas semuanya dipadukan hingga menjadi suara yang seirama dan enak didengarnya.
Setelah selesai latihan, seperti biasa ada nyamikan dalam bahasa jawa, maksudnya minuman dan makanan ringan.
Sambil makan dan minium aku dan temen – temen ngobrol / grumpik bersama temanku dari Jakarta yang kebetulan liburan di Yogyakarta.
Tepat pukul 20.45 WIB seperti biasa aku akan menjemput pacar yang pulang kerjanya pukul 21.00 wib
Entah karena apa tiba – tiba teman – teman punya inisiatif ngerjain pacar aku.
Strategi mengerjain pacar :

  • Seperti biasa aku menjemput pacar aku dengan helem tertutup, jaket warna orange.
  • Temen aku yang dari jakarta tadi saya jadikan seperti aku.
  • Memakai helem tertutup, pakai jaket warna Orange.
  • Pakai kendaraan aku supaya supaya tidak diketahui.
  • Waktu menjemput kalau ditanya pacar aku, diam aja.
  • Posisi siap dikendaraan.

Setelah strategi sekenario dipahami teman aku, kami bersama menuju tempat kerja pacar aku. Kami rombongan menuju tempat kerja pacar aku. Teman aku yang dari Jakarta tadi sudah siap dengan posisi di pintu gerbang tempat pacar aku kerja, dengan posisi diatas kendaraan dan helem tertutup.
Kami serombongan menunggu agak jauh dari tempat dimana teman aku mau menjemput pacar aku. Dari kejauhan aku melihat pacar aku udah keluar dari pintu gerbang . Pacar aku langsung menuju arah teman aku yang menyamar sebagai aku, pacar aku langsung aja membonceng tanpa kata – kata. Berjalanlah motor yang dikendarai teman aku.
Dan kurang lebih berjarak 100 meter aku menyapa pacar dengan teman - teman sambil melambaikan tangan dan berteriak sama – sama hallo, seketika itu juga pacar aku berteriak berhenti. Pacar aku turun menahan tawa, karena tahu ternyata yang dia boceng bukan pacarnya. Kami serombongan tertawa menahan geli karena rencana ngerjain pacar aku berhasil.

Tuesday, July 8, 2008

Fotografer Pelupa


Di sore hari yang tidak panas, didekat kolam renag hotel berbintang, terlihat fotrografer dengan tubuh gendut, perutnya nan buncit.
Fotografer tadi tampak sedang berbincang – bincang dengan modelnya yang dijadikan fokus pemotretannya.
Model tadi amat cantik nan elok, tubuhnya laksana bodi gitar, rambutnya panjang semampai, matanya lentik, bibirnya merekah nan elok, kulitnya putih bersih, hidunya mancung. Pokoknya cuantik deh…
Setelah berbincang – bincang, saatnya fotografer dan model tadi mulai eksion di tepi kolam hotel berbintang, dengan beberapa gaya yang diperintahkan oleh sang fotografer.
Karena sudah berpengelaman pemodel tadi dengan luwesnya bereksion didepan fotografer tadi, dihadapan bidikakan kamera.
Eksion demi eksion gerak posisi dijepretnya oleh fotografer tadi.
Sampai – sampai fotografernya yang malah bereksion untuk mengambil foto sang model tadi.
Dengan tiarap, jongkok, setengah nungging, fotografer mengamil gambar.
Jepretan demi jepret fotografer mengambil gambar sang model , dan ia melihat angka petunjuk dalam kamera sudah menunjukkan filem tinggal satu jeperetan lagi.
Fotografer menghentikan dulu pemotretan dan memanggil temanya untuk mengambil isi filem yang ada ditasnya.
Satu jepretan dimanfaatkan oleh fotografer degan posisi yang berbeda.
Setelah filem habis, pemodel diersilahkan untuk ganti kostum yang berbeda untuk pemotretan kedua.
Model sudah siap dengan kostum kedua dan siap dilokasi pemotretan.
Datanglah teman fotografer tadi menghampiri dan memberikan filem.
Namun apa yang terjadi setelah kamera di buka untuk memasukkan filem?.. ternyata tidak ada isinya alias kosong mlompong.
Fotografer marah – marah dengan temanya! mengapa kamu tidak mengingatkan kalau kamera tidak ada isinya, jawab temanya : ya? Tidak tahu……?
Mendengar kamera untuk pemotretan tidak ada isinya pemodelpun marah – marah pada fotografer tadi : Dasar fotografer amatiran, pelupa…….hehhhhh….sambil meninggalkan fotografer dengan jengkelnya.

Tuesday, July 1, 2008

Permen Karet Bule

Di pagi Yang cerah, sosok lelaki sedang menunggu bus angkot, untuk mengatar lelaki tersebut pergi ketempat pekerjaan.
Lama juga ia menunggu! sampai kakinya pegal – pegal , senut – senut.
Panas lagi! disinar terang matahari menerpa wajah lelaki tersebut.
Tiba - tiba dari arah timur datang wanita cantik nan molek.
Bule lagi! lelaki tersebu memandangnya mlonggo, tanpa mengerdipkan matanya.
Bule tersebut sambil jalan mengunyah permen karet sambil ditiup – tiup, menjadikan balon karet dimulutnya.
Lelaki tersebut mengeleng – gelengkan kepalanya karena melihat sensualitas bibir wanita bule tadi.
Bule tersebut berjalan menuju arah lelaki tersebut, saat dekat lelaki itu, cewek bule itu menyapa hallo, dan mengambil di dalam tasnya sebuah permen karet.
Bule itu berkata, Kamu mau permen keret? Lelaki itu cuma mengangguk dan menerima permen karet. Karena terpana melihat wanita bule itu.
Wanita bule itu berjalan meninggalkan lelaki itu.
Dengan suara lantang lelaki itu berteriak! Makasih ya Le, atas permen karetnya!
Bule itu sambil menoleh dan berjalan melihat lelaki itu.
Akibatnya bule itu terjatuh tuh…..tuh..karena tersandung batu.
Bergegas lelaki lari dan menolog bule itu yang terjatuh. Mengangkatnya untuk berdiri.
Bule itu mengucapkan terima kasih pada leleki itu.
HU….dalam hati lelaki itu menghela nafas. Memang bener – bener cuantik tenan.
Kasihan juga udah memberi permen, malah jatuh tuh……..

Thursday, June 26, 2008

Not All That Listening

Gara- gara Pendengaran Kurang.


Pak Boim dan bu Boim selalu saja salah paham dan dalam keseharian selalu aja terjadi perang mulut.
Bagai mana tidak jengkel pak Boim, kalau dia mengatakan sesuatu pasti bu Boim menagkap pembicaraan dengan mengatakan yang lain.
Maklum bu Boim saliwang, alias budeg.
Kalau ingin tidak budeg, pak Boim harus bicara keras – keras di depan telinga bu boim sampai bibirnya monyong alias ndower wer- wer.
Saking jengkelnya dengan bu Boim karena dengan pendengaranya itu dan bu Boim memang istri yang dicintainya, tak tega dengan keadaan istrinya seperti itu.
Akhirnya kedua pasangan yang saling mencitai pergi ke tempat bah dukun.
Sampai ditempat tujuan kedua pasangan tersebut disambut baik oleh sekeretaris mbah dukun yang cantik jelita, nan molek dan bodinya hu…hu… memang O ye.
Kedua pasangan tersebut memberitahukan maksud tujuan pada sekeretaris supaya istrinya sembuh dari kurang pendengarannya.
Kemudian sekertaris tersebut memangil mbah dukun dan memberitahu maksud tujuan kedua pasangan tersebut datang.
Mbah dukun membacakan mantra : mbul gombal – gamul kebul- kebul blekutuk bul – bul.
Sambil mengumur air kembang, dia menyemprotkan kemuka ibu boim, basahlah muka ibu boim, sambil menahan mual diperutnya. Air kembang ternyata bau jengkol.
Pikir bu boim? mbah dukun mungkin barusan makan jengkol.
Mbah dukun kemudian meniup telinga bu Boim sam bil meremas telinga dan berkomat- kamit.
Dan seketika itu pula sembuhlah sakit yang diderita bu Boim. Syarat pantangan yang tidak boleh dilakukan mendengarkan orang mengosip. Bu Boim mengeluarkan uang untuk diberikan pada mbah dukun, mbah dukun menolaknya dan memberikan bonus semburan kembang, kemuka bu boim lagi.
Bu boim tidak bisa menahan mual diperutnya, muntahan dahyat keluar melalui mulut bu boim gantian mengenai muka mbah dukun. Mah dukun tidak tahan bau muntah bu boim akhirnya lari terbirit – birit menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Keesokan harinya bu boim pergi kewarung beli gula pasir.
Di warung itu ada ibu – ibu baru ngegosip. Seusai beli gula pasir untuk pulang, bu Boim kembali lagi, ingin mendengarkan ibu – ibu yang ngegosip itu. Bu Boim mengendap –endap menuju warung penjual gula pasir.
Secara kebetulan pak Boim melewati warung tersebut, dan tidak sengaja melihat bu Boim di dekat warung itu.
Tanya pak Boim. Lagi ngapain bu? Anu – anu, anu - anu apa? Lagi dengerin ibu – ibu ngegosip.
Aduh bu – bu ! lupa ya dengan pantangan mbah dukun? Nanti kamu tidak bisa denger lagi lho……dengan rasa takut bu Boim memegang kupingnya dan dia sadar ternyata anting- anting berlianya hilang. Celetuk bu Boim, pak anting – anting saya hilang! pasti diambil mah dukun kun. Pak boim kemudian bergegas mengajak bu Boim ketempat mbah dukun.
Sampai ditempat mbah dukun. Mbah dukun sedang bermesraan dengan sekeretarisnya.
Bu boim lagsung marah – marah. Mbah dukun anting –antingku mana? Kamu kan yang mengambil? Jawab mbah dukun dengan lirih, iya.. ya.. iya.. ibu. Habis untuk tunangan.
Bu boim semakin marah karena apa yang iya dapatkan tidak diperolehnya, dengan sikap pantang menyerah pantang mundur rawe – rawe rantas. Perlengkapan mbah dukun diobrak – abrik. Melihat perlengkapan dukunnya diobrak abrik, mbah dukun pingsan seketika. Bu boim dan pak Boim pulang. Dengan meninggalkan tempat dukun yang acak – acakan. Sambil pulang bu Boim ngomel -ngomel dasar dukun penipu.

Monday, June 23, 2008

The Motor like the withe the number of two

Motor Bagaikan Istri Kedua
Motor setiaku, kau bagai istri keduaku.
Diwaktu kamu masih perawan, masih baru, dan masih kinclong, siapa yang tak ingin melirik kamu, melihat keindahanmu.
Disaat kamu terguyur hujan, kena debu, bahkan ada noda di setiap celah – celah badan kamu, aku selalu memandikanmu.
Tak tanggung – tanggung aku mengeluarkan kocek untuk membelikan sampho, sabun wangi dan kit pengkilat untuk membersihkanmu, agar kamu tampil yahud di dekatku dan didepan teman – temanku serta orang lain yang melihatmu yang membuat orang jadi ngiri.
Setiap bulan tak lupa juga aku servis kamu dan ganti oli agar kamu tetap tampil prima.
Saat aku dirumah kau selalu ada menemaniku.
Saat aku pergi ke kantor kau selalu bersama – sama.
Saat aku sakit kau juga bersama – sama mengatar ke dokter.
Maaf ya, jangan cemburu! saat aku berboncengan mesra dengan istriku kau tetap terdiam dalam kesetiaan.

Kau memang bener - bener bagai istri kedua.

Pretty Bath Soap

Sabun Mandi Yahud........
Hai sabun aku ngiri padamu, kau menjadi pujaan pria maupun wanita .
Rasanya aku pingin menedangmu sampai didalam gawang, sehingga gol-gol kemenangan aku peroleh.
Bun - sabun memang kau menjadi saingan kalangan kelas rendah dan kalangan kelas berduit yang punya mobil mewah, rumah megah, bahkan semua bisa dibeli.
Bagai mana tidak ngiri, ngiler, mlongngo? Apa lagi nya! Kurang ajar memang kamu.
Semua lekuk tubuh wanita dan pria kamu jelajahi dari ujung kucir rambut sampai ujung kaki.
Kamu pakai ilmu apa bun? Ilmu pelet, pakai susuk, apa puasa 40 hari empat puluh malam, apa harum wangimu.
Apa? tempatnya mbah dukun kun, kun, yang sakti mandra guna Itu. Memang bener bener gila kau bun- bun tidak memberi kesempatan orang lain.
Bahkan ketika aku surve hampir disetiap kamar mandi didunia, setiap aku membuka pintu dan melihat didalamnya selelu lihat kamu yang selalu nongol mentertawai aku.
Ketika aku lihat di super market, pasar, toko- toko klontong, selalu juga melihat kamu, yang selau melihatkan batang hidungmu nyengir dan menertawai aku lagi.
Bun sabun ,udah deh.
Aku nyerah kalau saingan sama kamu, memang kamu tidak tertandingi oleh siapapun.